ramalan

Kamis, 09 Desember 2010

Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF
Syarat-syarat kalimat efektif :

1. Secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya.

2. Menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.

Ciri-ciri kalimat efektif :

1. Kesatuan gagasan

Kalimat efektif harus menunjukkan suatu kesatuan gagasasan atau satu ide pokok dimana subjek, predikat dan unsur lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal.

Contoh :

Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang membantu keselamatan umum.

2. Kesejajaran

Kesejajaran yang dimaksud adalah penggunaan bentuk kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan, baik dalam fungsi maupun bentuknya.

Jadi jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, maka bagian kalimat lainnya juga harus menggunakan imbuhan di- pula.

Contoh :

Anak itu ditolong pak Adi dan dipapahnya ke pinggir jalan.

3. Kehematan

Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.

Setiap kata haruslah memiliki fungsi yang jelas.

Penggunaan kata-kata yang berlebihan justru akan memperlemah dan mengaburkan maksud dari kalimat itu.

Contoh :

Bunga-bunga mawar, anyelir dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu karena kata mawar, anyelir, dan melati terkandung makna bunga.

4. Penekanan

Bagian kalimat yang dipentingkan perlu ditonkolkan dari unsur-unsur yang lain.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penekanan adalah sebagai berikut :

1.    Mengubah posisi dalam kalimat yaitu dengan cara meletakkan bagian penting di depan kalimat.
Contoh : Harapan kami adalah agar masalah ini dapat dibicarakan lebih lanjut.
2.    Menggunakan partikel, penekanan bagian kalimat misalnya dengan penggunaan partikel lah, pun dan kah.
contoh : Kami pun turut berbahagia melihat prestasimu.
3.    Menggunakan repetisi, yaitu dengan mengulang-uang kata yang dianggap penting.
Contoh : Dalam membina hubungan antara suami dan istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya  komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
4.    Menggunakan pertentangan yaitu menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan maksudnya dalam kegiatan yang ingin ditegaskan pada kalimat.
Contoh : Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
5.    Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami.
Unsur-unsur dalam sebuah kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh :
Waktu dan tempat saya perlisakan. Kalimat ini tidak logis karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut seharusnya : “Kepada bapak penceramah, persilakan untuk naik ke podium.”

0 komentar:

Posting Komentar